Kalurahan TRIMULYO

Trimulyo ─ (24/09/2023) Kalurahan Trimulyo menggelar acara siraman manten putri sebagai salah satu kegiatan yang merupakan program dinas kebudayaan, yaitu fasilitasi adat dan tradisi. Kegiatan ini masuk dalam sub kegiatan pembinaan dan pengembangan rintisan desa dan kantong budaya. Kebudayaan Desa merupakan jantung dari kebudayaan nasional. Untuk itu, program dan nilai - nilai kebudayaan yang berakar dari desa dan diwariskan secara turun – temurun dari generasi pendahulu ke generasi penerus harus terus dilestarikan.

Adat Jawa yang diusung Kalurahan Trimulyo adalah upacara siraman yang biasa dilakukan sebagai proses memandikan atau mengguyur calon pengantin sebelum prosesi ijab kabul dilaksanakan. Tujuan siraman sendiri adalah memohon berkah dan rahmat Allah agar kedua mempelai dibersihakan dari segala keburukan. Prosesi yang dilaksanakan sebelum siraman adalah sungkeman. Calon pengantin wanita terlebih dahulu meminta restu kedua orang tua dengan sungkeman, kemudian dilanjutkan acara siraman.
Dalam adat siraman ini, air untuk siraman dicampurkan dengan bunga setaman yang bermacam-macam dan harum. Air yang digunakan merupakan campuran air dari 7 sumber mata air yang dituang dalam maron/wadah air. Bunga yang harum ini memberi makna calon pengantin akan mengharumkan nama keluarga, bangsa, dan negara. Sedangkan campuran tujuh mata air melambangkan pertolongan. Tujuh yang berarti pitu atau pitulungan.