Kalurahan TRIMULYO

POTENSI SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA KALURAHAN TRIMULYO

Kalurahan Trimulyo memiliki banyak potensi baik sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya pembangunan, sumber daya sosial budaya maupun kelembagaan / organisasi. Sampai saat ini potensi sumber daya yang ada belum benar-benar diberdayakan secara maksimal. Pendirian BUMKal dan lembaga-lembaga Kalurahan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya. Potensi yang dimiliki Kalurahan Trimulyo salah satunya :

1. Sumber Daya Sosial Budaya

Sebagai bagian dari DIY, Kalurahan Trimulyo tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan keistimewaan bidang kebudayaan, program yang dilaksanakan dalam urusan kebudayaan adalah pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan budaya daerah dan pengelolaan keragaman budaya. Sumber daya sosial dan budaya tercantum dalam tabel sebagai berikut.

Tabel. Sumber Daya Sosial dan Budaya

Batik nitik adalah salah satu wujud warisan budaya tertua di Yogyakarta, dimana tempat berkembangnya ada di Padukuhan Kembangsongo. Di tahun 2021, Batik Nitik mendapatkan indikasi geografis. Batik nitik mulai dikenal ke lingkup nasional maupun internasional,  pada event Asean Tourism Forum 2023 dimana Batik Nitik terpilih menjadi souvenir official bagi delegasi ATF 2023. Hal ini merupakan indikasi kualitas Batik Nitik telah diakui secara nasional bahkan internasional, sehingga Pemerintah Kalurahan Trimulyo menetapkan sebagai tagline “Trimulyo Sentra Batik Nitik”.  Dengan tujuan Batik Nitik menjadi prioritas pengembangan potensi budaya kalurahan.  

Selain batik, Kalurahan Trimulyo juga memiliki sumber daya budaya Bukit Permoni, yang menyimpan sejarah dari kerajaan Mataram yang saat itu diperintah oleh Sultan Agung. Dengan pengemasan yang menarik, Bukit Permoni dengan segala kisah dan fasilitasnya dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik.