Kalurahan TRIMULYO

Trimulyo -- 18 September 2025, dilaksanakan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dalam rangka program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2025. Kegiatan ini berfokus pada Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan Koperasi Tani yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Gapoktan Sumberagung dan Gapoktan Trimulyo.

Acara ini mengangkat tema “Analisis Peran Kelembagaan di Bidang Pertanian”, yang membahas dinamika kelompok tani dari berbagai sudut pandang, antara lain:

Peran Pemerintah: fasilitasi program, regulasi, serta dukungan kebijakan bagi keberlanjutan kelembagaan tani.

Kondisi Lingkungan: tantangan perubahan iklim, degradasi lahan, serta ketersediaan sumber daya yang memengaruhi produksi pertanian.

Kendala Lapangan: keterbatasan modal, rendahnya literasi manajerial, fluktuasi harga pasar, serta permasalahan distribusi hasil pertanian.

Peran Kelembagaan: bagaimana Poktan, Gapoktan, dan koperasi menjadi wadah penting dalam meningkatkan daya tawar, memperkuat jaringan pasar, serta memperkuat solidaritas antarpetani.

Selain itu, kegiatan ini juga menyinggung sejarah awal mula kelembagaan pertanian di Indonesia, yang pada dasarnya berakar dari semangat gotong royong dan kebersamaan petani. Koperasi pertanian, khususnya, memiliki peran yang sangat penting sejak masa awal kemerdekaan. Keberhasilan koperasi pada masa lalu menunjukkan bagaimana sistem ekonomi berbasis kebersamaan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani.

Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk merefleksikan kembali kejayaan koperasi pertanian di masa lampau, kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini, serta merumuskan strategi penguatan kelembagaan agar tetap relevan dengan tantangan era modern.

Kolaborasi antara Fakultas Pertanian UGM, Gapoktan Sumberagung, dan Gapoktan Trimulyo diharapkan mampu menghasilkan model pemberdayaan kelembagaan tani yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tetapi juga penguatan struktur sosial-ekonomi masyarakat pedesaan.