Kalurahan TRIMULYO

Bantul — Upaya menciptakan desa mandiri dan berdaya kembali diwujudkan oleh Mahasiswa KKN-M Cembing Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2025 melalui program pemanfaatan lahan tidur di Wilayah Tengulan, Trimulyo. Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Tengulan, para mahasiswa menginisiasi budidaya tanaman pepaya sebagai langkah nyata mendukung ketahanan pangan lokal. Kegiatan penanaman berlangsung pada Jumat, 21 November 2025.

Program ini berangkat dari hasil observasi mahasiswa yang menemukan sejumlah lahan kosong di wilayah Tengulan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, potensi pertanian masyarakat setempat cukup besar dan dapat dihidupkan kembali sebagai sumber pangan sekaligus nilai ekonomis. KWT Tengulan, yang selama ini aktif dalam kegiatan pertanian mandiri, menjadi mitra utama dalam menjalankan program ini.

Sejak tahap perencanaan, mahasiswa bersama perangkat padukuhan dan anggota KWT melakukan pemetaan lahan serta diskusi kebutuhan warga. Dukuh Tengulan turut memberikan dukungan moral dan mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Bibit pepaya yang difasilitasi oleh mahasiswa kemudian menjadi titik awal pemanfaatan lahan tidur tersebut.

Pada hari pelaksanaan, suasana gotong royong terasa kuat. Ibu-ibu KWT hadir dengan penuh antusias dan bekerja bersama mahasiswa mulai dari pembukaan lahan hingga proses penanaman. Mereka saling berbagi pengalaman, strategi perawatan bibit, hingga cara menjaga tanaman agar tumbuh produktif. Bagi anggota KWT, kegiatan ini bukan sekadar menanam pepaya, melainkan bagian dari upaya jangka panjang untuk mengembalikan lahan tidur menjadi area produktif yang bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan.

Mahasiswa KKN-M Cembing berperan sebagai fasilitator dan penggerak awal, sementara KWT Tengulan menjadi aktor utama keberlanjutan program. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat dapat berjalan efektif ketika komunitas lokal dilibatkan langsung dalam pengambilan keputusan dan proses pelaksanaan.

Program ini sekaligus menjadi aksi nyata dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2: Zero Hunger tentang ketahanan pangan. Selain itu, inisiatif ini juga bersinggungan dengan SDG 13: Climate Action karena berkontribusi pada pengelolaan lahan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melalui pengalaman lapangan tersebut, mahasiswa memahami bahwa pemberdayaan tidak selalu harus berwujud program besar dan kompleks. Justru, langkah sederhana yang dikerjakan bersama masyarakat dapat memberikan dampak nyata—baik bagi lingkungan, ekonomi lokal, maupun semangat kebersamaan warga.

Program pemanfaatan lahan tidur ini juga sejalan dengan tema KKN-M Cembing UNY 2025, yaitu “Pemberdayaan dan Edukasi Lingkungan sebagai Wujud Nyata Membangun Desa Mandiri, Sehat, dan Lestari.” Dengan keterlibatan masyarakat yang kuat, lahan yang sebelumnya tidak produktif kini memiliki harapan baru sebagai sumber ketahanan pangan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa, KWT, dan padukuhan Tengulan membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari langkah awal yang sederhana. Ketika warga dan mahasiswa berjalan bersama, desa bukan hanya tumbuh lebih mandiri, tetapi juga semakin lestari.
KKN-M Cembing UNY 2025 — Berdaya Bersama, Lestari Selamanya.